Stay@HomeMOmmY

Blognya Emak di Rumah ;)

Mencari Sekolah

aku mau kasih masukan dari sisi yg lain. Based on pengalamanku, mencari sekolah anak, selain tergantung pada kematangan usia, juga harus sesuai dg karakter si anak.

Untuk tingkatan yg sama, sama2 TK A misalnya, bobot pelajaran tiap sekolah berbeda2. Ada yg jauh mendahului kurikulum nasional sehingga efeknya :mungkin sangat membebani beberapa siswa sementara ada beberapa yg menikmatinya, ada TK yg sangat mengerti dunia anak,
memberikan segala pelajaran dalam bentuk permainan dan mengajarkan pelajaran sesuai dg kurikulum yg berlaku, efeknya: ada beberapa siswa yg bosan karena pelajaran kurang menantang (ingin materi pelajaran yg lebih berat) sementara siswa lainnya senang sekali
sekolah penuh dengan waktu bermain.

Jadi sebelum memilih sekolah, kita harus tahu dulu anak kita seperti apa dan apakah karakternya sesuai dg sekolah yg akan dia masuki.

Contoh kongkrit pada Alya. TK A nya sekarang, dulu menurutku adalah pilihan terbaik buat Alya. Anak2 diajarkan dasar2 teknologi, kebudayaan, keluarga, dan hal2 lainnya melalui permainan. Materi pelajaran pun disampaikan sesuai kurikulum. Tp yg ada, hal tsb malah membuat Alya bosan. Saat di sekolah belajar abjad, dia sudah minta diajari tambah2an. Dia juga membuat kesibukan sendiri dalam kelas dan tidak memperhatikan guru, entah dg mengusili teman, ngajak teman ngobrol dll. Seringkali gurunya menegur dan mencoba mengujinya, tapi pertanyaan yg dilempar guru, bisa dia jawab.

Ada sekelompok anak yg masuk dalam gifted children (Alya belum aku konsultasikan ke psikolog apakah dia masuk kelompok itu atau tidak). Anak2 gifted ini memiliki IQ >140, dan mereka memiliki karakter bukan seperti kutu buku. Karena energinya berlebih, karena menyenangi hal2 yg selalu menantang keingintahuannya, mereka cenderung tampil petakilan, tidak bisa diam, dan terlihat seperti memiliki behaviour problem.

Anak2 yg masuk dalam kategori ini, jika mendapat penanganan yg salah, kelak setelah duduk di bangku SD dan lanjutan, potensial menjadi underachiever atau juga gifted-learning disabilities/LD
(karena bosan dg hal2 yg menurutnya tidak menantang, justru mematikan kreatifitas dan motivasinya untuk belajar, sehingga nilai akademik anak2 gifted LD di sekolah biasanya malah biasa2 saja atau malah di bawah rata2).

Di kelasnya, Alya adalah trouble maker (ada 3 anak yg trouble maker d sekolahnya. Fyi saat psikotest masuk TK, IQ Alya 143, dan dua anak lainnya memang terlihat cerdas dan sangat aktif). Orang yg tidak tahu tentang kelompok gifted children, pastinya menilai 3 anak ini
punya behaviour problem. Walaupun belum ada justifikasi resmi dari psikolog bahwa Alya gifted, setidaknya aku berharap semoga ke’nakal’ annya karena dia termasuk kelompok itu, bukan karena behaviour problem yg sesungguhnya.

Saat ini, Alya tidak pernah semangat untuk ke skolah walau awalnya dia senang sekali. Dia juga minta untuk dipindahkan ke sekolah lain, berkali-kali. Di rumah dia selalu menuntutku untuk mengajari ini itu. Mau memindahkannya ke sekolah lain, jelas aku keberatan, uang masuk/pangkal sekoalhnya juga gak murah :(.

Setidaknya aku harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam memilih SDnya kelak, karena sekolah yg bagus bukanlah sekolah yg mahal dan menyajikan kurikulum yg sempurna, tapi sekolah yg memang sesuai dengan karakter anak sehingga bisa mengembangkan potensi yg dimiliki si anak, bukan malah mematikannya.

Semoga *** mendapatkan sekolah yg memenuhi kriterianya 🙂

2 Comments»

  sari wrote @

kayaknya anakku (3 th) juga begitu dech… gak bisa diemm. tetangga pada ribut supaya dia ikut play group. tapi aku ngotot membiarkan dia bermain bebas dengan umi, ayah, adiknya, anak-anak tetangga, anak2 asisten dan uwak-nya. emang keliatan buandel bgt. emang musti ke psikolog ya? trus sekolah yang baik untuk anak yang punya karakter seperti itu dimana ya? pliz infonya dunk…

  devita umardin wrote @

ke psikolog? ga mesti, kok. Kadang kita dihadapkan pada masalah tapi ga nemu solusinya, jd perlu pemikiran dan sudut pandang dr yg lebih ahli, psi misalnya.

Sekolah yg baik bertebaran d mana2, yg susah dicari itu, yg cocok ama anaknya 😛

So, cari tahu dl karakter anaknya spt apa, tentuin kriteria kita dlm milih sekolah: mau sekolah agama, umum, yg jaraknya deket atau jauh, yg muridnya sedikit / banyak, teknik pengajrannya mau yg begimana, dll. Dr sekian banyak alternatif sekolah yg dipilih, cari deh yg paling mendekati kriteria tsb 😉


Leave a reply to sari Cancel reply